Orang yang sering mengalami migrain ternyata meningkatkan risiko terserang stroke sebesar dua kali lipat akibat adanya bekuan darah.
Migrain cenderung meningkatkan risiko terkena stroke iskemik, di mana terdapat bekuan darah yang menghambat aliran darah ke otak, sehingga terjadi stroke. Namun demikian, sebab mengapa itu dapat terjadi masih belum diketahui.
Menurut dr. Saman Nazariann dari Universitas Johns Hopkins, kemungkinan ada proses lain yang mendahului migrain, sehingga menjadi berhubungan dengan peningkatan risiko terkena stroke.
Penelitian ini juga telah menyingkirkan faktor risiko stroke lainnya seperti tekanan darah tinggi, merokok, dan kencing manis. Orang-orang yang memiliki penyakit-penyakit ini dieksklusi dari penelitian.
Teori lain mengatakan hal ini terjadi kemungkinan karena gangguan fungsi pembuluh darah pada seluruh tubuh akibat migrain yang meningkatkan risiko terhadap stroke, dan bahkan serangan jantung.
Namun masih belum ada yang tahu bagaimana cara mengobati dan mencegah serangan migrain untuk mencegah masalah kardiovaskular. Sebaliknya, obat pencegah migrain secara teoritis dirasa mampu untuk menurunkan risiko terhadap masalah kardiovaskular.
Sumber:
http://www.amjmed.com/article/S0002-9343(10)00129-4/abstract
American Journal of Medicine, online May 20, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar